Jumat, 18 Maret 2011

FlyOver Balaraja Tak Kunjung Selesai :(



Warga Balaraja di Kabupaten Tangerang mendesak Departemen PU Pusat agar segera membangun Fly Over Balaraja yang sempat terkatung-katung sejak 4 tahun lalu.
“Bila memang sudah ada surat perintah kerja untuk pemborong asal Jepang, ya segera dibangun biar kemacetan jadi mencair,” tutur Sajiran, warga Balaraja, kemarin.
Jangan cuma mengukur ulang dan mendata ulang, serupa dilakukan beberapa tahun lalu dan pembangunan molor lagi. Dituturkan warga lainnya saat ini kemacetan arus lalulintas di Jl. Raya Serang kawasan Balaraja memang sudah sulit dikendalikan.
Informasi diperoleh surat perintah kerja bagi Tokyo Wasgita, pemborong asal Jepang yang telah memenangkan tender proyek Fly Over Balaraja senilai Rp60 miliar telah ditetapkan 30 November 2009. Pemborong ini bersama pejabat Departemen PU disebut-sebut telah mengukur ulang detil proyek sepekan lalu.
Fly Over Balaraja nantinya memiliki panjang  760 meter dengan kelebaran jalan 14 meter. Fly Over diinformasikan akan dilaksanakan selama 14 bulan sejak 30 November.
Disebutkan sepertiga bahan material untuk pembangunan fly over akan didatangkan dari Jepang, sebab itu pelaksanaan pembangunan fisiknya akan dimulai Maret 2010.

Ratu Atut Chosiyah ke Sekolah kami

Gubernur Banten Ibu Hj.Ratu Atut Chosiyah mengatakan, dari hasil pantauan  nya di sejumlah sekolah di Serang dan kabupaten Tanggerang, pihak nya belum menerima pelanggaran atau kebocoran soal, kalau dari hasil sidak di kabupaten Serang dan Kabupaten Tanggerang semua berjalan lancar, dan kami harap juga begitu di wilayah lain nya,

Dalam kesempatan itu, Ibu Atut meminta semua Dinas Pendidikan di Provinsi Banten untuk meningkat kan jumlah kelulusan dari 98.9 persen menjadi 99.9 persen, hasil Try out bukan menjadi  ukuran kelulusan siswa peserta UN 2010" kami minta semua Dindik untuk meningkatkan jumlah kelulusan siswa nya pada UN 2010 ini" ujar nya.

Menurutnya, hasil try out yang di ikuti peserta Unjangan di jadikan hasil akhir ukuran tingkat kelulusan kelulusan yang sebenar nya ketika siswa itu sudah mampu melewati ujian saat ini .


Topi bambu pernah merajai Paris

Industri kecil turut tumbuh di sepanjang Jalan Raya Pos tempo doeloe. Salah satunya adalah industri topi bambu dan pandan buatan Tangerang yang merajai dunia serta menjadi mode di Paris, Perancis!Pramoedya Ananta Toer dalam Jalan Pos Jalan Daendels mencatat tentang produk topi bambo dan pandan Tangerang sangat digemari di Eropa untuk semua kalangan. Nyona dan nona cantik di Prancis pada awal abad 20 keranjingan mengenakan topi Tangerang. Para kerani di terusan Panama pun banyak yang mengenakan topi buatan Tangerang itu. Jutaan topi Tangerang diekspor ke Eropa setiap tahun pada masa jayanya! Catatan serupa juga ditulis oleh wartawan Tionghoa Peranakan Oey Hok Tjay yang asli Tangerang. Menurut Hok Tjay, topi bambu atau pandan buatan Tangerang ini dikerjakan para wanita yang sangat digemari di Asia Tenggara hingga Eropa.
Pembuatan topi berpusat di beberapa desa seperti Balaraja, Cikupa, Tigaraksa, Tenjo dan lain-lain. Pembelian topi dilakukan para tengkulak yang b erkeliling desa. Selanjutnya topi dikirim ke pabrik-pabrik topi di Tangerang untuk mendapat sentuhan akhir lalu dipak sebelum dikirim ke luar negeri, kata Hok Tjay.
Pada jaman Hindia Belanda, ujar Hok Tjay, bisnis topi bambu dan pandan dilakukan oleh orang Betawi, Sunda dan Tionghoa. Barulah belakangan ada tiga perusahaan milik bangsa Eropa yang terlibat bisnis topi yang dibuat secara mekanis setelah listrik masuk ke wilayah Tangerang.
Sayang, kini nyaris tidak terdengar atau pun tersisa topi Tangerang yang bersejarah itu. Sejatinya industri topi pandan dan bambu Tangerang adalah sebuah usaha kecil dan menengah yang tumbuh alami di jaman pra-kemerdekaan. Industri sempat hancur karena ada kerusuhan anti-Tionghoa akibat provokasi NICA di masa revolusi fisik seperti dicatat Pramoedya Ananta Toer dalam Hoakiau di Indonesia.
Kini industri yang tumbuh di Tangerang adalah pabrik-pabrik besar dengan polusi. Masyarakat setempat hidup pas-pasan, itu pun untuk mencari kerja, mereka harus membayar kepada para oknum penguasa setempat yang mengaku sebagai jawara . Industri topi bambu dan pandan Tangerang pun tinggal kenangan.
Padahal potensi untuk menghidupkan produk eksotis itu masih ada, Paul Verhoeven yang aktif di Museum Koninlijke Netherlands Indie Leger (KNIL), Broonbeek, Arnhem, Kerajaan Belanda mengaku belum berhasil mencari perajin yang mampu membuat topi pandan atau topi bambu yang digunakan serdadu KNIL tempoe doeloe. Lagipula produk tersebut sangat ramah lingkungan dan memberdayakan masyarakat kecil.

Kamis, 17 Maret 2011

SMAN 19 KAB.TANGERANG MY SCHOOL



"SMAN 2 BALARAJA" adalah sekolah kami, disana kamibelajar dengan kesungguhan hati.  yang berdiri pada tahun 2006 dan sekarang telah berubah menjadi SMA N 19 Kab. Tangerang berdasarkan SK Bupati tahun 2010, terus tumbuh dan berkembang dan Insya Allah kedepan akan menjadi sekolah kebanggan masyarakat Tangerang Barat. SMA N 19 Kab. Tangerang terletak di Jl. Raya Kresek KM 1,5 berada dilokasi yang asri, jauh dari kebisingan dan suasana yang kondusif untuk belajar.


VISI DAN MISI 
Visi : “ Unggul dalam Imtaq, Prestasi dan terampil serta tanggap terhadap perkembangan Iptek”
Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
2. Mengoptimalisasikan pembelajaran, pelatihan dan bimbingan secara efektik terhadap siswa
3. Mengoptimalisasikan sarana dan prasarana pendidikan
4. Mengoptimalisasikan pelayanan peserta didik dalam upaya mengantarkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan memasuki dunia kerja
5. Meningkatkan lingkungan yang bersih, nyaman, sejuk dan kekeluargaan antar warga
6. Meningkatkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah


Seiring dengan bertambahnya usia sekolah dan sekarang telah memasuki usia tahun ke 5, SMA N 19 telah menunjukan banyak presatsi baik akademis maupun non akademis. Untuk meraih Prestasi tersebut tentunya dilakukan melalui suatu proses panjang dan perjuangan yang melelahkan. Presatasi sebagai ending perjuangan hanya dapat diraih manakala seluruh komponen bersinergis dan berkolaborasi dalam mewujudkan apa yang diharapkan. Program yang terencana dan terintegrasi dalam kurikulum, latihan panjang yang melelahkan, dukungan serta good will dari stake holder merupakan suatu keniscayaan dalam meraih prestasi.
Walaupun masih baru sekolah kami sudah mendapatkan prestasi prestasi yang luar biasa diantaranya adalah
Paskibra Korwil Balaraja pada tanggal 14 Nopember 2010 mengadakan kegiatan yang dikemas dalam acara ”Generasi Bunga”. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program paskibra korwil dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme pada generasi muda dan memupuk sportivitas serta wahana silaturahmi diantara sesama pelajar. Perlombaan yang digelar diantaranya; perlombaan tradisonal, Bend, dan Kreasi Baris Berbaris (LBB). Perlombaan tersebut diikuti oleh 32 sekolah yang berasal dari SMA se-Tangerang Barat dan Serang..
Pada perlombaan Kreasi Baris Berbaris SMA N 19 Kab. Tangerang keluar sebagai
juara Umum bergilir
juara Umum Bupati, Juara I, Juara Danton terbaik Putri.
Perlombaan Bend keluar sebagai Juara II, dan juga membawa 4 piala pada perlombaan tradisional.
juara 2 lomba mading seprovinsi banten

Awas ada bom buku !!!!! waspadalah..

Teror bom buku terjadi tiga kali dalam kurun waktu yang hampir bersamaan mendadak menjadi perhatian publik di Indonsia. Adapun teror bom buku tersebut dikirim kepada tiga orang yang berbeda.
Yang pertama sekali mendapatkan paket kiriman teror bom buku adalah Ulil Abshar, dimana bom yang dikirim kepadanya akhirnya meledak di kantor Radio KBR 68 H, Utan Kayu Jakarta. Sementara teror bom buku yang kedua dikirim kepada Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN Komjen Pol Gories Mere. Bom kedua ini akhirnya dapat dijinakkan oleh tim Gegana.
Teror Bom lainnya dikirim ke umah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno di Jl Jalan Benda, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut pengamat intelejen Wawan Purwanto yang dikutip dari detikcom, bahwa peristiwa teror bom yang terjadi dalam kurun tiga kalib dan ditunjukkan kepada perorangan ini berkaitan dengan peristiwa aktual akhir-akhir ini di Indonesia.

Debus banten,? Alamaaaak !!!


Permainan Debus merupakan seni pencak silat yang berhubungan dengan ilmu kekebalan sebagai refleksi sikap masyarakat Banten untuk mempertahankan diri. Kesenian tradisional yang dikombinasi dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan ini bernuansa magis.Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam permainannya, Debus banyak menampilkan atraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa sekitar abad ke-17 (1651-1652), Debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Pada perkembangan selanjutnya, debus menjadi salah satu bagian dari ragam seni budaya masyarakat Banten sehingga kesenian ini banyak digemari oleh masyarakat sebagai hiburan yang langka dan menarik. Di Banten, permainan Debus berkembang di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan beberapa kecamatan di Kabupaten Serang diantaranya : Walantaka, Kragilan, Curug dll.Setelah mengucapkan mantra “haram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. Aku mengucapkan kalimat la ilaha illahu“. Maka pada saat itu juga ia menusukkan golok tersebut ke paha, lengan, perut dan bagian tubuh lainnya. Pada saat atraksi tersebut iapun menyambar leher anak kecil sambil menghunuskan goloknya ke anak tersebut. Anehnya bekas sambaran golok tersebut tidak ada meninggalkan luka yang sangat berbahaya bagi anak tersebut.Atraksi yang sangat berbahaya tersebut biasa kita kenal dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan debus.
Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus, dan mereka melakukan perlawanan secara gerilya.
Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.

Kesaktian Gayus Tambunan


Inilah pegawai negeri yang fenomenal: Gayus Holomoan P. Tambunan. Usianya baru 30 tahun. Tapi, dia bisa disebut salah satu pegawai negeri terkaya di Indonesia. Tabunganya Rp 25 miliar. Padahal dia cuma pegawai negeri golongan III-A. Gayus, sehari-hari cuma menjadi penelaah keberatan pajak (banding) perorangan dan badan hukum di Kantor Pusat Direktorat Pajak Pekerjaan itulah yang membuat dia "sakti". Saat namanya disebut oleh mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Susno Duadji orang pun geger. Sepak terjangnya diduga terkait makelar kasus. Susno menyebutkan Gayus memiliki Rp 25 miliar di rekeningnya, namun hanya Rp 395 juta yang dijadikan pidana dan disita negara. Sisanya Rp 24,6 miliar menguap entah ke mana.


Susno menuduh ada empat petinggi Polri yang terlibat pencairan itu. Mereka adalah Brigadir Jenderal EI dan RE serta sejumlah perwira di Mabes Polri terlibat manipulasi pengusutan pajak. Menurut dia, barang bukti senilai hampir Rp 24,6 miliar dicairkan tanpa prosedur yang wajar. Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Raja Erizman membantah tudingan Susno. Menurut dia, pencairan itu sudah sah.

Uang Rp 24,6 miliar itu juga disebut-sebut mengalir ke pengusaha Andi Kosasih. Dia adalah pengusaha terkenal di Batam. Dia terkenal sebagai pengusaha garmen dan kabarnya juga punya pelabuhan. Kawan-kawannya mengenal dia dekat dengan pemerintah setempat.

Gayus, menurut jaksa yang mengadilinya, Cyrus Sinaga, bertemu dengan Andi Kosasih di pesawat. "Pada 2002 pernah satu pesawat dengan Gayus, kemudian berteman dan bersangkutan mengadakan perjanjian investasi pengelolaan ruko dalam wilayah DKI Jakarta," kata Andi.

Dalam kasus pajak ini Gayus dituntut kepolisian dengan tiga pasal, yakni pasal penggelapan, pencucian uang, dan korupsi. Nah, di sinilah "kesaktian" Gayus yang menurut Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum janggal. Dia persidangan dia hanya dituntut dengan pasal penggelapan. Hakim memvonisnya dengan hukuman 1 tahun percobaan. Belakangan dia dibebaskan.

Satuan Tugas mencium tiga kejanggalan pengadilan Gayus. Pertama, soal ancaman hukuman, yang ternyata jauh lebih ringan dari ketentuan undang-undang. Dalam undang-undang disebutkan, pelaku tindak pidana pencucian uang mestinya dihukum paling sedikit 5 tahun penjara dan paling lama 15 tahun penjara dengan denda Rp 100 juta atau maksimal denda Rp 15 miliar. Majelis hakim hanya menghukum satu tahun percobaan. Artinya, Gayus bebas. Hebat bukan?

Keanehan lainnya, biasanya di Pengadilan Negeri Tangerang setiap Jumat tidak digelar persidangan pidana atau perdata, yang ada hanya sidang tilang. Vonis Gayus dijatuhkan pada hari Jumat.

Keanehan ketiga, jaksa hanya menuntut Gayus dengan pasal penggelapan. Menurut Satuan Tugas, terdakwa diduga melakukan pencucian uang dan korupsi.

"Kesaktian" Gayus juga terlihat dalam soal tabungan Rp 25 miliar. Jamaknya, gaji Pegawai Negeri Sipil golongan IIIA di Direktorat Pajak dengan masa jabatan 0 sampai 10 tahun adalah antara Rp 1.655.800 sampai Rp 1.869.300 per bulan. Kalaupun ada tambahan maka itu berupa tunjangan lain.

Sejak kasus ini merebak, Gayus langsung dicopot. Dia kini hanya menjadi pegawai pajak biasa. Menteri Kuangan Sri Mulyani berjanji akan mengusut kasus Gayus. "Jika bersalah pasti akan ditindak," katanya. Susno Duadji sendiri hakkul yakin ada praktek makelar kasus dalam dalam kasus pajak Gayus Tambunan.

Senin, 14 Maret 2011

Pray For Japan (-_-)

Berdasarkan info dari berbagai media, pada tanggal 11 maret 2011 Tsunami ini dikarenakan efek gempa berskala 8,9 Skala Richter. . Masih belum diketahui berapa jumlah orang meninggal akibat bencana ini. Namun, perdana menteri Jepang sudah mengatakan tidak ada kebocoran nuklir akibat Tsunami dan gempa ini karena sudah dinonaktifkan,. Mari kita semua berdoa bersama demi keselamatan Jepang dan semoga ekonomi Jepang segera pulih kembali setelah beberapa hari berlalu dari bencana ini.
kita doakan saja semoga para korban yang masih hidup diberi ketabahan dan dapat melanjutkan kehidupannya lebih baik lagi, serta korban yang meninggal diterima disisi-Nya 
amin .. :)